Terkadang cinta membutuhkan sesuatu yang logis untuk mengerti sesuatu yang tidak logis. Membingungkan? Inilah yang dialami oleh Zahra. Cinta telah membuatnya mengikuti imajinasi seorang pria blasteran Indonesia-Korea bernama Seon Ho. Pria bermata coklat itu memiliki teman khayalan yang ia beri nama Sierra. Akibatnya Zahra merasa seperti orang gila yang berbicara pada sosok yang tidak bisa dilihat. Namun bagi Seon Ho, Sierra bukanlah makhluk fiktif. Baginya Sierra itu nyata. Zahra tidak memiliki pilihan lain selain semakin terjerumus masuk ke dunia Seon Ho. Hingga akhirnya cinta itu pun berhasil ia dapatkan. Dan ketika cinta itu diuji, kesetiaan dipertaruhkan di sini.
***
"Kepada siapa kau akan menceritakan
semua masalah hidupmu dan menanyakan solusinya? Pada ibumu? Ayahmu? Sahabatmu?
Temanmu?. Bisa saja, tapi tak semua hal bisa kau ceritakan pada mereka. Sedekat
apapun kau dekat dengan seorang sahabat di dunia ini, pasti ada hal yang enggan
kau ceritakan padanya. Karena menurutmu masalah yang kau miliki terlalu pelik,
terlalu memalukan, aib pribadi, dan semacamnya. Iya kan?. Hingga pada akhirnya
kau menahan masalah itu sendirian dan sakit sendirian juga". (Sierra)
***
Mengapa hanya cintaku yang terlambat
Mengapa hanya cintaku yang sulit
Meskipun aku tepat berada di depanmu, meskipun aku tepat berada di sampingmu
Mengapa hanya cintaku yang sulit
Meskipun aku tepat berada di depanmu, meskipun aku tepat berada di sampingmu
Kau adalah seluruh duniaku
Aku hanya melihatmu
Tapi ketika ketika aku di depanmu, aku selalu berpaling
(Seon Ho)
***
"Tak ada kisah cinta yang terlepas dari penantian. Meskipun aku sadar tak semua penantian dibalas dengan cinta".
(Zahra)
penantin itu tidak akn diisi lelah jika kautulus mncntiya
BalasHapus