Halaman

Rabu, 14 Agustus 2013

Dibuang Sayang

Mungkin setiap orang suka memandang remeh pekerjaan ini. Tukang sapu jalanan. Ya, pria atau wanita dengan baju seragam kebanggaan bewarna orange dan dengan senjata andalannya yang di dalam film Harry Potter digunakan untuk terbang. Sayangnya para tukang sapu di sini tidak dilatih untuk terbang. Oke back to story. Kisah ini dimulai ketika ada seorang bapak-bapak berjenggot membawa kantong keresek berisi air mineral. Entah karena haus atau memang terburu-buru ia segera meminum air mineral miliknya sambil terus berjalan. Setelah dirasa itu adalah tetesan terakhir, bapak itu segera membuang botol air mineral itu ke tepi jalan tanpa mempedulikan sang tukang sapu yang tengah beristirahat makan siang di tepi jalan tersebut. Melihat hal itu sang tukang sapu pun segera memungut botol air mineralnya dan berlari kecil mengejar bapak berjenggot tadi.

"maaf pak". Katanya menepuk pundak bapak berjenggot.
"ada apa ya?". Bapak berjenggot segera menoleh. Ia lihat botol air mineral miliknya ada di tangan sang tukang sapu kemudian ia lanjut bicara.
"ah iya maaf tadi aku buang sampah sembarangan. Aku terburu-buru".
"tapi pak, lain kali...." belum selesai sang tukang sapu bicara, bapak berjenggot memotong ucapannya.
"iya lain kali saya tidak akan melakukannya lagi. Saya sangat menghargai petugas kebersihan seperti anda".
"terima kasih pak, tapi bisakah...". 
"oh bisa bisa". Bapak berjenggot memotong ucapan sang tukang sapu lagi. Sang tukang sapu enggan bicara sekarang. Ia segera memberikan botol air mineral itu pada bapak berjenggot.
"he?? Apa-apaan ini?" bapak berjenggot bingung.
"sebenarnya sejak td saya ingin bilang. Ada hadiah mobil di tutup botol air mineral itu. Apakah bapak tidak mau mengambil hadiahnya?" ucap sang tukang sapu geram.
"benarkah??" kemudian bapak berjenggot itu pun pingsan. Sungguh sang tukang sapu yang sangat jujur.

The End

Tidak ada komentar:

Posting Komentar