Halaman

Jumat, 25 September 2015

Sorry, I Love You


Rasanya seperti sudah lama tidak berjumpa, padahal baru kemarin kita bertukar senyum dan sesekali melempar tawa. Rasanya seperti tidak pernah melihatmu, padahal baru tadi pagi kuamati punggungmu menjauh di tengah hamparan motor yang tengah berbaris di lahan parkir. Rasanya seperti tidak pernah berbicara padamu, padahal baru semenit yang lalu kukirimkan emoticon sinis pada chatting Whatsapp kita.
Ya, jika objeknya kamu rasanya segala sesuatu menjadi seperti tidak pernah. Bukan karena aku tidak mengingatnya, tapi karena aku selalu ingin mengulanginya.
Bertukar senyum, melempar tawa, melihatmu, berbicara denganmu. Aku ingin mengulang semuanya setiap saat.
Sorry, I love You
Karena semakin ku mencintaimu, semakin ku harus melepasmu dalam hidupku.