Halaman

Selasa, 12 Februari 2013

Manusia Sejuta Cita-Cita

Siapa disini yang mempunyai cita-cita sejak kecil tidak pernah berubah hingga sekarang, bahkan hingga terwujud pada akhirnya? 
Selamat untuk kalian yang bisa mengalaminya. :)

Karena cita-cita saya selalu berubah. Tidak konsisten? Mungkin.
Saat belum sekolah saya bercita-cita menjadi seorang dokter hewan. Alasan itu muncul ketika saya merasa kasihan pada cicak yang putus ekornya. Ingin mengobati, tapi bagaimana caranya? 
"saya ingin jadi dokter hewan" Itu yang saya katakan saat itu.

Setelah masuk Sekolah Dasar, perlahan namun pasti cita-cita menjadi seorang dokter hewan pun mulai terlupakan. Saya bercita-cita menjadi seorang guru. Setiap ditanya ingin menjadi apa, saya selalu menjawab ingin menjadi guru. Karena itu adalah pekerjaan yang mulia. Cita-cita itu bertahan selama enam tahun. 

Namun saat saya SMP, saya sempat bercita-cita menjadi seorang pengacara. Waw, saya heran jika mengingat cita-cita yang satu ini. Entah karena alasan apa, tapi saya ingin jadi pengacara. Sepertinya cita-cita tanpa alasan itu tidak bisa bertahan lama, karena saya mulai tertarik dengan dunia jurnalistik setelah itu. Saya tertarik ketika melihat wajah-wajah cerdas itu ada di layar kaca. Meskipun sebenarnya saya tidak terlalu mengaharapkan menjadi seorang Anchor, tapi saya ingin bekerja di dunia jurnalistik. Entah menjadi seorang editor naskah berita, kamerawati, wartawati, atau bahkan pemimpin redaksi mungkin. :p Tapi itulah cita-cita saya yang bertahan cukup lama hingga saya lulus SMA. 

Setelah lulus dari SMA, saya mulai berpikir untuk memantapkan cita-cita saya. Saya merasa, "Mau jadi apa sih saya?"
Tentunya dengan jurusan kuliah yang saya pilih saat ini, yaitu Biologi saya punya cita-cita tersendiri.
Waktu kecil saya belum mengerti diri saya sendiri, sekarang? Sedikit banyak saya mengerti akan dibawa kemana diri saya oleh diri saya sendiri.
Cita-cita itu perlu. Mimpi itu harus. Saya terus bercita-cita dan terus bermimpi. Apapun cita-cita saya tentunya saya berharap akan terwujud. Karena cita-cita dicipatakan untuk di wujudkan bukan?
Lalu, apa cita-cita saya sekarang?
Rahasia. :)
Akankah berubah lagi?
Mungkin saja, tapi satu hal yang saya yakini.
Cita-cita utama saya yang tak pernah berubah hanya satu yaitu hidup untuk membahagiakan orang tua, jadi apapun saya nanti semoga itu akan mewujudkan cita-cita utama saya yaitu membahagiakan orang tua. 

Bagimu yang bercita-cita, teruslah berjalan. Cita-cita selalu berubah itu mungkin saja, tapi akan ada masa dimana kamu menemukan yang tepat dan memang harus kamu perjuangan. Tetap semangat! Gantungkan cita-cita setinggi langit, tapi jangan lupa buatlah cara untuk menggapainya.
:)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar