Halaman

Senin, 04 Februari 2013

Ini Tentang Kami, Bukan Kita

Tulisan ini dibuat atau bahasa kerennya didedikasikan untuk kalian, para sahabat yang merindukan persahabatan.

Kenapa harus Kami? Bukan Kita?
Karena aku bukan ingin cerita pada kalian, tapi pada orang yang lain yang mungkin mau tidak mau harus tau tentang ini.

Mulai ya....
Inilah kami, yang mengaku kompak tapi nyatanya tidak kompak. Mau bukti??


Katanya harus pasang ekspresi melotot, tapi hasilnya ternyata ada yang melanggar. Yap tersangkanya adalah kue Putu Ayu yang setau saya warnanya hijau-hijau itu. Mau tahu orangnya yang mana? Lihat saja yang penampilannya paling imut alias tidak melotot. hehe

Inilah kami, yang mengaku harus selalu bersama dalam keadaan apapun tapi nyatanya tidak selalu bersama. Mau bukti??


Sekedar informasi, harusnya saat itu jumlah kami lima orang. Tapi lihat! Hanya ada empat orang di dalam foto tersebut. Kemanakah satu lagi??? Bukankah seharusnya kami selalu bersama?? Jangan salah paham dulu, satu kue lagi yaitu kue moci itulah yang menjadi fotografer dalam foto ini. Penasaran yang mana orangnya? Lihat saja foto profil di blog ini. :p Tapi intinya, ada yang kurang dalam foto ini, dan penyebabnya adalah keadaan.

Inilah kami, yang mengaku mengerti satu sama lain tapi nyatanya sulit untuk mengerti. Mau bukti??


Lihat saja, apanya yang dimengerti?? Dalam satu frame saja kami berbeda-beda ekspresi. Padahal kami bisa melihat ekspresi kami di layar tablet milik kue cucur berkerudung pink itu sebelumnya. Lalu mengapa hasilnya masih berbeda-beda? Tak ada satupun dari kami yang mengerti (kami harus berekspresi seperti apa) saat itu.

Inilah kami, yang selalu berusaha mempertahankan persahabatan tapi nyatanya sulit untuk mempertahankan. Mau bukti??



seharusnya jumlah kami tak bisa dihitung hanya dengan hitungan jari-jari tangan. Itulah kami, seharusnya. Lalu siapa yang berani mengatakan kami saling mempertahankan???
Perlu digaris bawahi, kami berusaha mempertahankan.

Inilah kami, yang mengaku akan berjalan bersama, tapi nyatanya kami berjalan sendiri-sendiri. Mau bukti?? Ah rasanya tidak perlu.

Inilah kami  yang mengaku kompak
Inilah kami yang mengaku harus selalu bersama dalam keadaan apapun
Inilah kami yang selalu berusaha mempertahankan persahabatan
Inilah kami yang mengaku akan berjalan bersama
Tapi, inilah kami yang lupa akan adanya dimensi RUANG dan WAKTU yang akan mempengaruhi persahabatan ini.
Perlahan, namun pasti
Inilah kami yang kini bertegur sapa dalam tulisan
Tertawa melalui tulisan
Saling rindu tapi jarang mengungkapkan
Bersama tapi tak sama lagi

Inilah kami yang terkadang merindukan moment-moment ini :


Dan masih banyak moment lain yang tidak terekam oleh mata kamera.

Inilah kami yang merasa ingin kembali tapi tak tahu bagaimana caranya.
Namun kalian harus tahu, inilah kami......... :)


Aku menuliskan ini tidak ada maksud untuk menyinggung apalagi menyakiti hati siapapun. Aku hanya ingin memberitahu pada kalian bahwa kami memiliki persahabatan yang indah.
Meskipun kini telah banyak yang berubah, aku harap kami tetaplah kami.

Salam rindu untuk Jeje, Dhilla, Naila, Sulis, Hanum, Sholeh, Nindy, Tiwi, Dania, Olip, Inay, Reffi, Fadil, Allan, Arbi, Restu, Fahmi.
dan selamat datang untuk @Nitalaras... :)


Persahabatan itu tetap persahabatan bagaimanapun bentuknya. Sebut aku egois, sebut aku sombong, sebut aku munafik, sebut aku lebay, sebut aku apa saja sesuka kalian asalkan kalian tetap menganggap persahabatan ini ada. 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar