Halaman

Minggu, 01 November 2015

Pemilik Raga

Siang tadi di tengah terik matahari
Kau bilang akan segera turun hujan
Mana mungkin?
Tidakkah kau rasakan kulitku meraung-raung kepanasan sejak tadi?
Tapi sore ini hujan benar-benar turun
Hmm kau memang begitu
Suka menerka dan menebak hal tak mungkin
Tapi kemudian hal itu benar-benar terjadi

Kau bilang kau adalah pembaca pikiran yang handal
Tak usah kuceritakan apa yang kupikirkan
Kau sudah bisa mengetahuinya
Apakah..............
Ah tidak, kurasa kau tidak membaca seluruhnya

Hari ini sejenak tatapan kita bertemu
Kau tanya "ada apa?"
Kujawab sekenanya hanya dengan gelengan kepala
Karena kuduga kau akan membaca sendiri apa yang sedang aku pikirkan
Tapi kurasa dugaanku salah
Karena kau lebih tertarik pada layar ponselmu
Layar yang menampilkan percakapan-percakapan hangat
Dan bukan namaku yang tertera di sana

Detik berlalu, ku hanya asik mencuri pandang ke layar ponselmu
Berharap bisa tahu apa yang tengah kalian bicarakan
Tapi aku gagal
Aku hanya bisa menggumam sendirian
Menggigit bibirku menahan suatu kalimat
"Aku di sini. Di sampingmu. Mengapa kau lebih asik dengannya yang nun jauh di sana?".

Setidaknya aku menyadari satu hal
Mungkin aku bisa selalu bersamamu
Aku bisa memanggimu kapanpun aku mau
Aku bisa berada di dekatmu sepanjang hari
Aku bisa memiliki setengah dari waktumu dalam sehari
Tapi aku tidak pernah bisa memiliki hatimu
Karena aku hanyalah seorang pemilik raga


"Ketika satu-satunya cara agar tetap bersamamu adalah dengan tidak menyukaimu,.............".
-Redrose-



Tidak ada komentar:

Posting Komentar